Disini jauh dari kota dan kebanyakan pendatang yang merantau mencari nafkah, ada yang dari Medan, dari Padang, Jawa dan banyak warga pendatang dari kota yang punya ladang sawit di daerah ku ini, Termasuk kami sebagai pendatang. Selama tinggal di sini yang jauh dari kota **kira-kira 2 jam perjalanan mobil untuk mencapai kota yang cuma ada plaza (bukan mall ) dan belum ada pizza di sini. Mesti ke Pekan baru (6 jam dari tempat tinggal ku) untuk dapat sajian Italia ini. ----anda sedih mendengar cerita saya? yang seperti tinggal di daerah terisolir-- hehehhehe tapi saya enjoy kok, tak ada yang menghalangi untuk tidak betah di sini. se-loyang pizza bukan penghalang untuk tidak kreatif di tanah penghasil minyak ini. semangat.... **sambil tutup mata
Ceritanya ada seorang ibu hamil dan suaminya mampir ke warung burger saya, membeli burger pastinya. Ternyata mereka pendatang dari Medan. Sang istri lagi ngidam makan pizza. "mbak, bisa buat pizza?" tanya si istri. Saya masih bengong mendengar pertanyaannya. "istri saya lagi ngidam pizza mbak, mau ya buatin pizza untuk istri saya. saya ga mau lho mbak anak saya nanti ngences karna ga kesampean makan pizza" timpal sang suami. Oke lah kalau begitu, sabtu malam silahkan datang kembali saya akan buatkan anda anda sekalian seloyang pizza. Tandas ku menerima tawaran membuat pizza.
minggu
senin
.
.
.
sabtu
Sabtu pagi ini aku langsung mengeluarkan catatan yang saya ambil dari rumahnya mbak endang JTT, cara membuat adonan pizza yang empuk.
ini resepnya:
150 ml air hangat
180 gr terigu protein tinggi
1 sdt ragi (saya pakai permifan)
1sdt garam
2 sdm minyak sayur
- masukkan terigu dalam baskom, tambahkan ragi, aduk rata. tambahkan garam aduk lagi dan masukkan air. aduk dengan spatula sampai tercampur rata. beri minyak sayur. aduk kembali dan tutup dengan kain lembab selama 1 jam. buka kain penutup biarkan berangin -angin sebentar dan masukkan ke kulkas selama 6 jam. setelah nya baru bisa di gunakan untuk pizza
Selesai buat adonan kulit pizza. Dan mulailah bingung dengan topping nya..
saya hanya punya sosis, tanpa keju mozarella, tanpa bawang bombay dan tanpa daging-daging. Bagaimana ini? pesanan tinggal beberapa jam lagi. A..haaaa.... dapat ide dari si kecil krisna yang merengek minta sosis. akhirnya berbekal sosis ayam, daging burger, lembaran keju untuk burger, jagung manis pipil dan telur.. topping pizza ini jadi semarak seperti ini.
Putih telur itu sebagai pengganti keju mozarella yang meleleh diatas pizza. Sungguh darurat memang.. tapi ketika masih di dalam panggan pun aroma saos tomat dicampur oregano bubuk mencirikan pizza a la pizza Italia sudah berasa enak...serius. kata kak lena sih gitu dan saya pikir juga gitu **ga mau ketinggalan narsisnya...hehehehhe.
Tapi... saya kecewa sabtu malam yang ditunggu-tunggu si pemesan yang lagi ngidam tidak jadi datang tanpa kabar. Syukurnya kak Lena yang kebetulan datang mau memesan pizza buatan ku ini dan... Alhamdulillah tidak sia-sia menunggu selama 1 minggu.
Rotinya lembut walau sudah dingin dan toppingnya enak (tanpa perbandingan ya..hehehe)
Ternyata dalam keadaan darurat semua bisa terjadi dan menakjubkan.
0 komentar:
Posting Komentar