Sabtu, 05 Februari 2011

SI BENCONG ADA DI DAPUR

Create By : Unknown Categories
"Rawit berapa Bu?"
"Rp.12.000,-"
"Mahal amat.."
"Bencong rada murah Neng, cuma Rp.10.000 aja, mau yang mana?"
Aku sempat bingung mendengar percakapan pembeli dan penjual itu. Bencong cuma  10.000? Apa yang mereka jual sih? Batin ku semakin penasaran. Kebetulan aku ke pasar bersama teman ku dari pada penasaran dan ga bisa tidur langsung aja aku tanya apa yang mereka maksud dengan bencong itu.

Ternyata di daerah ini ada sejenis rawit yang pedasnya minta ampun mungkin melebihi 100.000 pada skala Scoville, itu taksiran ku. Bukan tanpa bukti, aku langsung membeli dan mencobanya dirumah. Ampun deh pedasnya kalau bisa digambarkan bener-bener berasa keluar asap panas dari kuping dan lidah ku. Kalian wajib coba juga ni cabe bencong.
Tapi kenapa dinamakan cabe bencong ya? Hmmm coba kita analisa sedikit. Biasanya mulut yang paling pedas kalo ngomong itu biasanya di sebut mulut bencong. Emang sebegitu pedas nya ya si bencong. Ah itu sih di daerah ku mungkin di daerah kalian namanya lain lagi..

Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum punya banyak sebutan tergantung daerah mana dia berada.

Indonesia:Cabai rawit, cabe rawit, lombok rawit, cengek (Sunda)
Inggris    :Hot pepper
Melayu   :Cili padi, lada merah, lada mira
Thailand  :Phrik kheenuu
Pilipina   :Siling labuyo
Cina       :La jiao, ye la zi
Jepang   :Kidachi tougarashi

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
  Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
       Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
           Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
              Sub Kelas: Asteridae
                Ordo: Solanales
                                            Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
                                               Genus: Capsicum
                                                   Spesies: Capsicum frutescens L.

Kerabat Dekat

Cabai bencong/rawit bencong ini dari bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan rawit kebanyakan namun yang membedakan bencong dan rawit biasa adalah ukuran bencong sedikit lebih besar, runcing, bertekstur mulus kilat dan hijau muda. Walaupun biji bencong itu masih putih alias masih muda untuk ukuran kematangan cabai kebanyakan tapi pedasnya sudah terasa pedas banget.
Untuk penggila pedas mungkin bencong ini cocok karena selain harganya murah, kalian ga perlu makan banyak cabai untuk merasakan pedasnya cabai, cukup makan 2-5 buah cabai aja dijamin pedasnya sampai ke ubun-ubun.
Biar lebih dramatis lagi, nih aku lampirkan ukuran kepedasan dengan berbagai macam cabai... Selamat mencoba ber-pedas ria.

Dari tabel di atas kita bisa lihat bahwa bell pepper (termasuk juga paprika) mempunyai skala scoville 0 (nol), ini berarti bell pepper tidak pedas sama sekali karena tidak mempunyai zat capsaicin. Sedangkan cabai rawait (Thai pepper atau bird’s eye pepper) atau kalau di Malaysia sering disebut ‘chili padi’ mempunyai skala scoville 50.000 hingga 100.000. Nah ternyata dari tabel di atas cabai rawit hanyalah cabai ‘kelas menengah’ dalam dunia cabai. Sedangkan cabai Amerika habañero mempunyai kepedasan sekitar 2 sampai 7 kali dari cabai rawit. Bahkan salah satu jenis atau spesies habañero yaitu Red Savina habañero bisa 10 kali lebih pedas dari cabai rawit. Namun cabai alami yang memegang rekor dunia kepedasan datang dari daerah Assam di India yaitu Naga Jolokia yang skala scoville-nya sampai di atas satu juta!
Red Savina habañero yang asli (bukan yang jenis botolan seperti Tabasco) pernah saya coba dan rasanya memang seperti setan, tapi saya belum pernah merasakan Naga Jolokia, penasaran juga pedasnya seperti apa ya?? Mungkin buat orang yang susah buang air besar atau yang mengalami konstipasi dengan memakan cabai ini dapat menghemat duit karena tidak lagi perlu membeli Vegeta! Huehehehe…… :mrgreen:





0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright a To z © All rights reserved. 2025. Web Development by zu-on