"Rawit berapa Bu?"
"Rp.12.000,-"
"Mahal amat.."
"Bencong rada murah Neng, cuma Rp.10.000 aja, mau yang mana?"
Aku sempat bingung mendengar percakapan pembeli dan penjual itu. Bencong cuma 10.000? Apa yang mereka jual sih? Batin ku semakin penasaran. Kebetulan aku ke pasar bersama teman ku dari pada penasaran dan ga bisa tidur langsung aja aku tanya apa yang mereka maksud dengan bencong itu.
Ternyata di daerah ini ada sejenis rawit yang pedasnya minta ampun mungkin melebihi 100.000 pada skala Scoville, itu taksiran ku. Bukan tanpa bukti, aku langsung membeli dan mencobanya dirumah. Ampun deh pedasnya kalau bisa digambarkan bener-bener berasa keluar asap panas dari kuping dan lidah ku. Kalian wajib coba juga ni cabe bencong.
Tapi kenapa dinamakan cabe bencong ya? Hmmm coba kita analisa sedikit. Biasanya mulut yang paling pedas kalo ngomong itu biasanya di sebut mulut bencong. Emang sebegitu pedas nya ya si bencong. Ah itu sih di daerah ku mungkin di daerah kalian namanya lain lagi..
Tapi kenapa dinamakan cabe bencong ya? Hmmm coba kita analisa sedikit. Biasanya mulut yang paling pedas kalo ngomong itu biasanya di sebut mulut bencong. Emang sebegitu pedas nya ya si bencong. Ah itu sih di daerah ku mungkin di daerah kalian namanya lain lagi..